CATATAN PANITIA DIKLAT KULINER BETAWI 2021

 


Kamis, 18 Maret 2021 di Ruang Rapat Kantor Sudin Nakertrans Jaksel.

Turut hadir Bu Mumun selaku Kasie Diklat Nakertrans Jaksel beserta jajarannya, Eko Waluyo dan Andre Karsio penggiat Komunitas Cabe, Abdul Aziz penggiat Kampung Silat Petukangan, Nurul penggiat UMKM Beksi Mandor Minggu, Jumardi Akis penggiat UMKM Beksi H Hasbullah.

Dalam kesempatan tersebut, Bu Mumun selaku Kasie Diklat Nakertrans Jaksel menyambut dengan hangat kehadiran rombongan panitia Diklat Kuliner Betawi 2021 dan mempersilahkan untuk masuk ke Ruang Rapat Kantor Sudin Nakertrans Jaksel Kantor Walikota Jaksel Gedung C Lt. 10 dalam rangka mendengarkan paparan yang akan disampaikan oleh panitia.

Dalam kata sambutannya, Bu Mumun mengatakan bahwa UMKM di masa Pandemi Covid – 19 ini memang menjadi konsen Pemprov DKI untuk membina dan mengembangkan agar dapat mandiri serta meminimalisir dampak Covid-19 yang meluluhlantahkan perekonomian masyarakat. 

“Ada beberapa Dinas di Pemprov DKI yang konsen terhadap hal itu, seperti :.Disnaker Trans, Dinas KUKMP, Dinas PPAPP, Dinas KPKP, Dinas Parekraf, Dinas Sosial,” ungkapnya.

Dijelaskannya bahwa Dinas Nakertrans DKI, melalui Sudin Nakertrans Jaksel Pemkot Jaksel mempunyai program tahunan yaitu ‘Jakpreuneure’. Masyarakat bisa ikut program ‘Jakpreuneure’ asalkan belum pernah bergabung dan dibina oleh dinas-dinas terkait diatas. Jenis Program ‘Jakpreuneure’ adalah Pelatihan Usaha (Wira Usaha). 

“Bila benar-benar masyarakat ingin ikut pelatihan dengan persyaratan diatas, maka sesuai dengan prosedur dapat dibantu untuk diberikan ijin,” jelasnya.

Ditegaskannya bahwa untuk program ‘Jakpreuneure’ diupayakan ada anggaranya dan direncanakan dari APBD DKI. Kalau anggaran turun akan dimulai setelah lebaran tahun 2021. Program ‘Jakpreuneure’ Dinas Nakertrans DKI di laksanakan melalui prosedural per kecamatan yang didampingi oleh Koordinator tiap kecamatan.

“Sedangkan koordinator Kec. Pesanggrahan adalah Ibu Pujiati (ASN), Yusuf Maulana (0852-1133-3839), Ibu Eni (0877-8415-4990),” tegasnya.

Dikesempatan yang sama, Abdul Aziz selaku penggiat Kampung Silat Petukangan mengaku gembira dengan ada program-program lain yang informasinya lewat Bapak Yusuf & Ibu Eni. Pembahasan audensi dengan Ibu Mumun menginformasikan pembuatan LPK yang dimana persyaratan dan informasi dapat langsung mendaftar online ke PTSP. 

“Selain itu, harus melengkapi persyaratan-persyaratan yang nantinya akan diteruskan dan di survey Dinas Nakertrans DKI melalui Sudin Nakertras Jaksel dengan pedoman LPK berdasarkan Permen Nomor 17 Tahun 2016,” ujarnya.

Eko Waluyo didampingi oleh Andre Kariso penggiat Komunitas Cabe menuturkan bahwa pembahasan untuk rencana komunitas Cabe adalah menyelenggarakan kegiatan sosial pelatihan kuliner. Dan Ibu Mumun mengarahkan untuk silahkan langsung datang ke Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) di Buncit Raya yang sifatnya konsultasi untuk pembahasan penyelenggaraan kegiatan sosial pelatihan kuliner. Dan disana nanti akan disampaikan pelatihan apa saja yang ada di PPKD untuk lebih jelasnya.

“Yang dimana diharapkan dapatnya bantuan dari PPKD berupa pelatihan tata boga, instruktur maupun yang terkait dengan pelatihan kuliner,” tuturnya.

Ditambahkannya bahwa Ibu Mumun menyarankan untuk mencari informasi program lewat PPKD Jaksel (ppkdjakartaselatan.com/service/mtu). Disitu ada program Mobile Traning Unit (MTU) yang dimana PPKD akan mengakomodasi pelatihan dengan jumlah peserta 10 orang. PPKD MTU akan mengecek dan datang sesuai dengan informasi yang diberikan PPKD (0815-7426-8025).

“Kesimpulan dari audiensi ini adalah Dinas Nakertrans Pemkot Jaksel diwakili Ibu Mumun dan jajarannya sangat membantu, mengakomodir dan informatif di dalam merealisasikan rencana kegiatan Kampung Silat Petukangan dan Komunitas Cabe dalam rangka penyelenggaraaan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kuliner 2021 yang Insya Allah akan dilaksanakan menjelang bulan Ramadhan secara mandiri dan Insya Allah setelah lebaran baru bias bersinergi dengan Sudin Nakertrans bila Anggaran Pelatihan tersebut turun,” imbuhnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOMANDORESOR MILITER 051/WIJAYAKARTA KOMANDO DISTRIK MILITER 0504/JAKARTA SELATAN RENCANA PERCAKAPAN CERITA M. SAIDI M. Saidi berkorban demi merah putih terus berkibar. (Copy1) Musik bernuansa kedaerahan. (ilustrasi) Narator : Indonesia, 1945 "Setelah di proklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia oleh Soekarno-Hatta. Pada waktu itu, Belanda dengan kedok NICA nya ingin berusaha merebut/menduduki kembali wilayah nusantara ini, termasuk Jakarta. Pos pertahanan utama Belanda pada saat itu berlokasi di wilayah Grogol, Jakarta Barat. Sedangkan pos pertahanan para pejoang kita di Asrama Polisi Kebayoran Lama yang sekarang ini. Setelah kemerdekaan, PETA yang pada saat itu bermarkas di daerah Jaga Monyet Harmoni dibubarkan, kepada para anggotanya diwajibkan untuk menjaga keamanan didaerahnya masing-masing, termasuk M. Saidi pun kembali ke kampungnya Kampung Sawah, Petukangan Selatan. Baru beberapa hari tinggal dikampungnya, M. Saidi dengan kawan seperjuangan bertemu komandannya waktu itu, Bapak Sambas Atmadinata untuk kembali bergabung kepada pasukan guna mempertahankan kemerdekaan." Adegan : Suatu hari di salah satu sudut perkampungan. Tampak M. Saidi, 4 pejuang sedang berbincang dengan bekas komandannya, Sambas. Ada beberapa pejuang lain dan penduduk sekitar sedang memasang bendera merah putih. Pejuang 1 : " Hati hati... Pasang bendera jangan terbalik. Merah dibagian atas, putih di bawah". Pejuang 2 : " Oooo kalau itu jangan ditanya bang... Selama merah-putih ada di dadaku, di luar pun tercermin jiwa merah-putih lewat pemasangan bendera". Pejuang 3 : " Halaahh baru ikut berjuang sebentar aja sudah sok sokan merah-putih di dada... Tuh lihat bang Saudi tdk perlu koar-koar.... ". M. Saidi : " Sudah... Sudah.... Coba ngumpul sini... Ramdan.... Reyan... Coba ngumpul sini. Ada kabar penting dari pak komandan Sambas... Pejuang yang sedang memasang bendera berkumpul. Ilustrasi musik….. Sambas : "Begini saudaraku. Demi menjaga kemerdekaan negara kita, Sebaiknya Saidi dan para pejuang lainnya bergabung kembali bersama pasukan.. M. Saidi : " Siap pak komandan…. Apapun perintah komandan demi membela tanah kelahiran dan tanah air Indonesia kami siap.. Bukan begitu saudara-saudaraku? ". Koor pejuang : " Siap bang" (Saur manuk)… Sambas : " Karena terdengar kabar bahwa Belanda tidak mau menyerah dan akan merebut kembali markas yang berada di sebelah stasiun". Pejuang 1 : " Bang, biar saya bersama Ramdan, Azis, Oji dan pejuang lainnya yang bergabung, biar abang Saidi yg disini, menjaga kampung, lagipula.. kan abang mau melangsungkan pernikahan abang yg tertunda melulu... "'. M. Saidi : " Hmmmm.... Sebaiknya kalianlah yang menjaga kampung, biar saya yang berangkat.... ". Minah (sedih) : " Tapi bang Saidi abang kan baru saja pulang, baru saja ketemu, mau membicarakan pernikahan kita abang janji mau ketemu orang tua saya untuk melamar saya setelah berjuang". M. Saidi : sabar ya Minah. Abang pasti menepati janji. Sekali ini abang berjuang dulu demi merah putih agar selalu berkibar, agar kita bisa membina rumah tangga dengan tenang, damai.. " Minah : " Baik Abangku. (Menahan kesedihan bercampur Haru). Demi merah putih Minah doakan abang selalu dilindungi yang Maha Kuasa. Agar...... " Musik tegang.... Tampak di kejauhan seseorang dengan terluka parah mendatangi kerumunan M. Saidi. Suasana panik!. Seseorang/pelapor : gaaaawaat bang... Gawat... Pasukan Belanda dengan menggunakan truk menuju kesini dengan persenjataan lengkap...." Terdengar bunyi rentetan senapan di kejauhan... Kepulan asap mesiu…. Suara dentuman…. Serdadu 1 : ' cepaattt kepung tempat ini.... Disini salah satu tempat pertahanan laskar rakyat.... " Serdadu 2, 3 : :"siaappp... laksanakan.... ". Muncullah beberapa serdadu Belanda sambil menembakkan serentetan tembakan ke arah para pejuang.... M. Saidi : " Cepat bersembunyi, kalian ambil senjata yang bisa diraih.... Serang balik mereka, Komandan Sambas, segera ke markas, meminta bala bantuan. Biar kami yang ada disini mencoba untuk melawan mereka! ' Komandan Sambas segera beranjak pergi meminta balabantuan, sementara para pejuang melakukan perlawanan. Narator : M. Saidi mencari perlindungan, tiba2 datang Minah sambil membawa granat tangan dibelakangnya. Minah : " Bang... Saya tdk mau kehilangan abang.. Biar saya bantu ikut berperang... Biar hidup mati saya bersama abang.... ". M. Saidi : " (Terkejut) Minah! Cepat sembunyiii... Ini berbahaya! Sini granatnya.... Hidup mati abang serahkan pada yang Maha Kuasa. Yang penting jiwa berjuang abang tetap ada pada Minah, dan para pejuang , masyarakat penerus, agar merah putih selalu berkibar...!!!! Minah : " Baiklah bang… Doa Minah sepenuhnya untuk abang... ". M. Saidi memberikan kode isyarat pada Minah agar pergi bersembunyi sambil mengambil beberapa granat dari tangan Minah. Minah pun dengan berat hati mengendap pergi bersembunyi ke tempat aman. Rombongan truk memasuki tempat mereka. Diam diam M. Saidi secara gerilya menyerang rombongan truk tersebut… Banyak korban dr pihak musuh. Tanpa disadari ada 3 orng serdadu yg mengendap2 mengintai M. Saidi. Disaat M. Saidi hendak melempar granat yg kesekian kalinya, tiba tiba disergap dari belakang, granat yg sudah ditangan dalam posisi melempar terjatuh... Dan meledaklah granat tersebut menewaskan M. Saidi beserta 3 serdadu tadi. Hal tersebut membuat para pejuang lainnya membabi buta menyerang rombongan serdadu. Yg membuat mereka kocar kacir, komandan mereka memerintahkan untuk tetap menyerang, namun karena pertahanan sudah porak poranda, akhirnya mereka mundur..... Keheningan muncul diantara sisa sisa asap mesiu dan sisa peperangan. Muncul satu persatu para pejuang dari tempat perlindungan, begitupun masyarakat sekitar.... Mereka bersedih karena tokoh panutan mereka tewas. Adegan : Minah muncul berlari sambil menangisi M. Saidi yg tergolek tak bernyawa.... Menutupi jenazah M. Saidi dengan bendera merah putih yang dibawanya. Suasana bersedih terkuak menjadi suasana semangat perjuangan setelah muncul serombongan pasukan bantuan.... Narator : Pak Komandan Sambas datang dengan pasukan akhirnya memerintahkan anakbuahnya untuk memasang kembali bendera merah putih. Dan untuk mengenang jasa para pejuang yg gugur melakukan upacara pengibaran bendera, sambil terus mengobarkan semangat perlawanan dengan mengibarkan bendera merah putih. Sekian.... Rik A. Sakri Palem, petukangan, 22 Mei 2024 Jakarta, Mei 2024 Perwira Seksi Operasi Sugiyanto Mayor Inf NRP 21950053230274

Palang Pintu Resepsi Muhamad Hafiz di Tangerang Banten