KASUDIN KEBUDAYAAN JAKSEL KUNJUNGI KAMPUNG SILAT PETUKANGAN

 


KASUDIN KEBUDAYAAN JAKSEL KUNJUNGI KAMPUNG SILAT PETUKANGAN

"Alhamdulillah, Kasudin Kebudayaan Jakarta Selatan dapat berkunjung ke Kampung Silat Petukangan dan sekaligus ziarah makam alm H Godjalih Pahlawan Beksi Petukangan," ungkap Naupal Haryawan selaku Ketua Umum Yayasan Kampung Silat Petukangan pada Rabu, 11 November 2020 dalam menerima kunjungan Kasudin Kebudayaan Jakarta Selatan beserta jajarannya di Jl. Ciledug Raya No. 46 RT. 006/04 Kel. Petukangan Utara Kec. Pesanggrahan Kota Adm Jakarta Selatan.

Turut hadir Kepala Sudin Kebudayaan Kota Jakarta Selatan Puspla Dirdjaja beserta jajarannya, Naupal Haryawan selaku Ketua Umum Yayasan Kampung Silat Petukangan, Erpie Muhammad Nafis dan Dasik Aripin sebagai sesepuh Beksi Petukangan.

Dijelaskannya bahwa Beksi di Kampung Petukangan pertama kali dibawa oleh alm H. Godjalih dan diperkenalkan kepada 4 orang murid utamanya, yaitu H. Hasbullah, Kong Simin, Kong Noer, Mandor Minggu yang tersebar hingga seantero nusantara hingga kini.

"Selain itu, kami berharap kepada pemerintah, khususnya Kasudin Kebudayaan Jakarta Selatan untuk bersinergi dengan kami Yayasan Kampung Silat Petukangan dalam rangka membina, mengembangkan, melestarikan, memanfaatkan seni budaya Betawi dalam hal ini Beksi di kampung Petukangan," jelas Naupal Haryawan yang sekaligus cicit alm H. Godjalih.

Dikesempatan yang sama Puspla Dirdjaja selaku Kasudin Kebudayaan Jakarta Selatan menegaskan bahwa Keluarga Besar Sudin Kebudayaan Jakarta Selatan mengaku sangat menyambut baik dan sangat senang bertemu dengan pengurus Yayasan Kampung Silat Petukangan yang ramah dan mengesankan.

"Adapun untuk arahan lebih jelasnya akan disampaikan di Kunjungan Disbud DKI Jakarta pada Sabtu, 14 November 2020 ke Kampung Silat Petukangan," tegasnya.

Senada dengan itu, Radmonohadi sebagai Kasie Pelindungan Sudin Kebudayaan Jakarta Selatan mengatakan sangat berkesan, walau belum semua obyek makam Pahlawan Beksi Petukangan karena waktu yang tidak memungkinkan. Dan kami mengharapkan kepada Yayasan Kampung Silat Petukangan tetap terus upayakan supaya PR nya terwujud.

"Ya antara lain usaha-usaha yang tadi disampaikan seperti sounding denga pihak-pihak yang berwenang dalam hal tersebut," tandasnya.

Disamping itu pula, Erpie Muhammad Nafis sebagai sesepuh Beksi Petukangan menambahkan bahwa jalan terbuka menuju Roma, kesannya sangat bagus cepat merespon dan tanggap sekali apa yang kita perjuangkan selama ini menjadi suatu yang konkrit.

”Melalui Yayasan Kampung Silat Petukangan menjadikan Kampung Petukangan sebagai Kampung Beksi," imbuhnya.

(Yayasan Kampung Silat Petukangan)

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desa Wisata Kampung Budaya Silat Beksi

M. SAIDI; PAHLAWAN KAMPUNG PETUKANGAN Alm. Pahlawan M. Saidi lahir pada tahun 1925, putra dari alm H. Taing dan gugur pada hari Kamis tanggal 23 Agustus 1945 kurang lebih jam 11. 00 WIB. Catatan diatas bersumber dari MEMO : Surat - Penyerahan sehelai Bendera RI/Sangkaka Merah Putih, pusaka alm. M. Saidi bin H. Taing oleh Hamdanih selaku ahli waris dwngan disaksikan oleh M. Jachya (Ketua RW 06) dan Djayanih (Ketua RT 001/06). Bendera merah-putih tersebut dipergunakan alm M. Saidi pada waktu Perang Kemerdekaan RI tahun 1945 di wilayah Kebayoran Lama Jakarta Selatan, kepada Pemerintah Republik Indonesia yang dalam hal ini diwakili oleh Lurah Petukangan Selatan, Bapak H. A. Salam untuk disimpan dan dirawat sebaik-baiknya sebagai salah satu bukti sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. (Sumber : Bung Alifudin salah satu keponakan alm M. Saidi dan sekaligus keponakan alm, Bung Didi Supriadi selaku Ketua Karang Taruna Kec. Pesanggrahan Kota Adm Jakarta Selatan, Yayasan Kampung Silat Petukangan)