CATATAN KAMPUNG SILAT PETUKANGAN (Dengan berdasarkan hal-hal dibawah ini, maka dibuatlah logo "Yayasan Kampung Silat Petukangan" serta masukan dari para Guru-Guru dan Sesepuh Beksi Petukangan dengan proses perubahan sebanyak 3 kali). POKOK PIKIRAN 1. Mewakili Kebudayaan dalam hal ini Silat Beksi. 2. Jati diri dengan Kepalan Celentang. 3. Tepat sasaran, tidak rumit dan mudah dimengerti. 4. Berdasar kepada keseimbangan bentuk dan komposisi. 5. Efektif dan enak dipandang ; ukuran, bentuk, warna. Untuk mencapai keagungan serta keindahan. 6. Desain menunjukkan kesatuan motif dan elemen-elemen desain; feng shui bentuk dan warna. 7. Jelas makna dan maksudnya. 8. Menguntungkan secara Feng shui, keseimbangan Yin dan Yang. DESKRIPSI & FILOSOFI 1. Logo berbentuk Lingkaran mengandung makna ; kebesaran, kemegahan, keluhuran. 2. Sepasang Naga & Hong mengandung makna; membawa berkah, ideal & harmonis, keindahan & keabadian. 3. Obor dengan 5 lidah api mengandung makna; semangat juang, ilmu pengetahuan, gerakan pencerahan, juga persahabatan. 4. Pita dengan tulisan "Kampung Silat Petukangan" mengandung makna; untuk menguatkan keberadaan kampung halaman Pesilat Beksi. 5. Lima rantai & tulisan Beksi megandung makna; ikatan Persaudaraan dari 5 Nasab & 5 Sanad keilmuan Perguruan Beksi. 6. Kepalan Celentang mengandung makna; Rukun Islam, Pancasila, juga jati diri Beksi. 7. Lingkaran dalam merah putih mengandung makna; bahwa pesilat Beksi berjiwa patriot & Nasionalis. Jakarta, 22 Agustus 2019 Tertanda, EM NAFIS (Pembina Yayasan Kampung Silat Petukangan) NURHASAN (Litbang Yayasan Kampung Silat Petukangan) NB : Diproses dengan seksama dalam tempo seminggu dengan tiga kali mengalami perubahan.

 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desa Wisata Kampung Budaya Silat Beksi

M. SAIDI; PAHLAWAN KAMPUNG PETUKANGAN Alm. Pahlawan M. Saidi lahir pada tahun 1925, putra dari alm H. Taing dan gugur pada hari Kamis tanggal 23 Agustus 1945 kurang lebih jam 11. 00 WIB. Catatan diatas bersumber dari MEMO : Surat - Penyerahan sehelai Bendera RI/Sangkaka Merah Putih, pusaka alm. M. Saidi bin H. Taing oleh Hamdanih selaku ahli waris dwngan disaksikan oleh M. Jachya (Ketua RW 06) dan Djayanih (Ketua RT 001/06). Bendera merah-putih tersebut dipergunakan alm M. Saidi pada waktu Perang Kemerdekaan RI tahun 1945 di wilayah Kebayoran Lama Jakarta Selatan, kepada Pemerintah Republik Indonesia yang dalam hal ini diwakili oleh Lurah Petukangan Selatan, Bapak H. A. Salam untuk disimpan dan dirawat sebaik-baiknya sebagai salah satu bukti sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. (Sumber : Bung Alifudin salah satu keponakan alm M. Saidi dan sekaligus keponakan alm, Bung Didi Supriadi selaku Ketua Karang Taruna Kec. Pesanggrahan Kota Adm Jakarta Selatan, Yayasan Kampung Silat Petukangan)