CATATAN KAMPUNG SILAT
PETUKANGAN

"Berapa banyak
batang bambu, sisik melik berkawan-kawan - Berapa banyak eluh punya lagu, mati
mendelik masing guah lawan" Walau
tak lagi muda, tapi Baba Dasik Aripin (75 tahun) terlihat "gagah" berpantun
"jago" pada Prosesi Palang Pintu dalam rangka Resepsi Pernikahan
Listya-Hafiz belum lama ini di Kampung Rajeg, Tangerang-Banten. Selama hidupnya, Baba Dasik Aripin
"mewakafkan" dirinya untuk pembinaan dan pengembangan jurus Beksi
yang selalu mengiringi saat Prosesi Palang Pintu, sejak dulu hingga kini. Apa sebab?
Menurut Baba Dasik Aripin bahwa beliau merasa "berhutang budi"
kepada tokoh/pahlawan Beksi Petukangan alm H. Godjalih yang telah memberikan
nama Dasik Aripin saat kelahirannya. Dan
beliau berharap bahwa dirinya dengan jurus Beksi akan terus mengiringi Prosesi
Palang Pintu hingga akhir hayat. Selain itu, terus membina generasi muda Beksi
agar tetap giat berlatih Beksi rutin setiap minggunya. Dan alhamdulilah, Beksi telah ditetapkan
sebagai Warisan Budaya Takbenda Provinsi DKI Jakarta oleh Kemendikbud RI, serta
telah ditetapkannya Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia oleh
UNESCO. Oleh karena itu, mari kita
bersama untuk terus membina, mengembangkan, melestarikan, memanfaatkan karya
budaya masyarakat Betawi agar tetap lestari dan tak tergerus oleh jaman. (Kampung Silat Petukangan)
Komentar
Posting Komentar